Wednesday, October 22, 2008

Saat Tepat untuk Berbohong

Seorang penjual minyak goreng keliling seperti biasa menjajakan dagangannya di tepian Sungai Citarum.
"Nyak nyak minyaaak..." ,teriaknya.
Di jalanan menurun tiba-tiba gerobaknya yang penuh dengan botol minyak tergelincir ke Sungai Citarum.
Plung ...lap... tenggelam lah gerobak kesayangan nya itu.
Huuu..huuu.. .menangislah dia.... "Harus kuberi makan apa istriku nanti ... huuu...."
Tiba-tiba... seorang Malaikat yang baik hati muncul & bertanya:
"Hai JUMANTO ...? kenapa gerangankah sehingga engkau menangis begitu.?
Ternyata, yang namanya JUMANTO ... tahu juga ya itu Malaikat, Oh, Malaikat, gerobak minyak goreng saya tergelincir ke sungai.
Baiklah ... aku akan ambilkan untukmu.
Tiba-tiba Malaikat itu menghilang & muncul lagi dengan sebuah kereta kencana dari emas, penuh dengan botol dari intan.
Inikah punyamu?" Tanya Malaikat.... ?
Bukan, gerobakku tidak sebagus itu, mana mungkin penghasilan saya yang 200 ribu sebulan bisa beli kereta kencana ? Itu pun sudah ditambah komisi penjualan yang cuma sedikit.Malaikat itu pun menghilang lagi & muncul dengan sebuah kereta perak dengan botol dari perunggu.

Inikah punyamu?" tanyanya lagi ?
Bukan, hai Malaikat yang baik, Punyaku cuma dari besi biasa. botolnya juga botol biasa, Lalu Malaikat itu pergi lagi & kali ini kembali dengan gerobak & botol SI
JUMANTO.
Inikah punyamu..?
Benar ya Malaikat. Terima kasih sekali engkau telah membantu yang
lemah ini untuk mengambilkannya untukku.
Malaikat berkata : Engkau jujur sekali, ya JUMANTO. Untuk itu sebagai hadiah dari kejujuranmu aku berikan semua kereta dan botol tadi untukmu...." terima kasih ya Tuhan ... terima kasih ya Malaikat.

Sebulan kemudian, JUMANTO rafting bersama istrinya di sungai yang sama, Naas tak dapat ditolak, malang tak bisa dihindari, Perahu karetnya terbalik & istrinya hanyut.
"Huuu, huuu, istriku, di mana engkau, ", isaknya,
Tiba-tiba Malaikat pun muncul lagi. Kenapa lagi engkau ya JUMANTO..?
Istri saya hanyut & tenggelam di sungai, hai Malaikat.. Ohhh tenang ... aku ambilkan.... " Plash, Malaikat itu menghilang & tiba-tiba muncul kembali sambil membawa Nafa Urbach, yang ada tato mawar di perutnya.
Inikah istrimu?" tanya Malaikat.
Betul,betul sekali ya Malaikat ... dialah istriku.
Haaaaaaiiii JUMANTO!!! Malaikat membentak marah. Sejak kapan kamu berani bohong�.? Di manakah kejujuran kamu sekarang�..?
Sambil bergetar dan berjongkok, JUMANTO berkata :
Ya, Malaikat, kalau aku jujur, nanti engkau menghilang lagi
dan membawa Bella Saphira, kalau kubilang lagi bukan, maka engkau akan menghilang lagi dan membawa Dorce, lalu kalau kubilang bukan juga engkau menghilang lagi
dan membawa istriku yang sebenarnya, Lalu.. engkau akan
bilang bahwa aku jujur sekali & engkau akan memberikan ke empat-empatnya
kepadaku. Buat membiayai hidup isteriku aja aku kerepotan ya Malaikat, apalagi Nafa
Urbah, Bella Saphira, aduh berat ya Malaikat, Malaikat pun
termangu dan angguk angguk. Benar juga kamu JUMANTO, kamu realistis.

Friday, October 17, 2008

INDAHNYA BAHASA MALAYSIA

INDONESIA : Kementerian Hukum dan HAM
MALAYSIA : Kementerian Tuduh Menuduh

INDONESIA : Kementerian Agama
MALAYSIA : Kementerian Tak Berdosa

INDONESIA : Angkatan Darat
MALAYSIA : Laskar Hentak-Hentak Bumi

INDONESIA : Angkatan Udara
MALAYSIA : Laskar Angin-Angin

INDONESIA : "Pasukaaan bubar jalan !!!"
MALAYSIA : "Pasukaaan cerai berai !!!"

INDONESIA : Merayap
MALAYSIA : Bersetubuh dengan bumi (gatel dooong . . . .)

INDONESIA : rumah sakit bersalin
MALAYSIA : hospital korban lelaki

INDONESIA : telepon selular
MALAYSIA : talipon bimbit

INDONESIA : Pasukan terjung payung
MALAYSIA : Aska begayut

INDONESIA : belok kiri, belok kanan
MALAYSIA : pusing kiri, pusing kanan

INDONESIA : Departemen Pertanian
MALAYSIA : Departemen Cucuk Tanam

INDONESIA : 6.30 = jam setengah tujuh
MALAYSIA : 6.30 = jam enam setengah

INDONESIA : gratis bicara 30menit
MALAYSIA : percuma berbual 30minit

INDONESIA : tidak bisa
MALAYSIA : tak boleh

INDONESIA : WC
MALAYSIA : tandas

INDONESIA : Satpam/sekuriti
MALAYSIA : Penunggu Maling

INDONESIA : Aduk
MALAYSIA : Kacau

INDONESIA : Di aduk hingga merata
MALAYSIA : kacaukan tuk datar

INDONESIA : 7 putaran
MALAYSIA : 7 pusingan

INDONESIA : Imut-imut
MALAYSIA : Comel benar

INDONESIA : pejabat negara
MALAYSIA : kaki tangan negara

INDONESIA :bertengkar
MALAYSIA : bertumbuk

INDONESIA : pemerkosaan
MALAYSIA : perogolan

INDONESIA : Pencopet
MALAYSIA : Penyeluk Saku

INDONESIA : joystick
MALAYSIA : batang senang

INDONESIA : Tidur siang
MALAYSIA : Petang telentang

INDONESIA : Air Hangat
MALAYSIA : Air Suam

INDONESIA : Terasi
MALAYSIA : Belacan

INDONESIA : Pengacara
MALAYSIA : Penguam

INDONESIA : Sepatu
MALAYSIA : Kasut

INDONESIA : Ban
MALAYSIA : Tayar

INDONESIA : remote
MALAYSIA : kawalan jauh

INDONESIA : kulkas
MALAYSIA : peti sejuk

INDONESIA : chatting
MALAYSIA : bilik berbual

INDONESIA : rusak
MALAYSIA : tak sihat

INDONESIA : keliling kota
MALAYSIA : pusing pusing ke bandar

INDONESIA : Tank
MALAYSIA : Kereta kebal

INDONESIA : Kedatangan
MALAYSIA : ketibaan

INDONESIA : bersenang-senang
MALAYSIA : berseronok

INDONESIA : bioskop
MALAYSIA : panggung wayang

INDONESIA : rumah sakit jiwa
MALAYSIA : gubuk gila

INDONESIA : dokter ahli jiwa
MALAYSIA : Dokter gila

INDONESIA : narkoba
MALAYSIA : dadah

INDONESIA : pintu darurat
MALAYSIA : Pintu kecemasan

INDONESIA : Pocong
MALAYSIA : hantu Bungkus (lontong kaleee . . . . )